Minggu, 21 April 2013

Komunikasi Interpersonal










BAB I

PENDAHULUAN

              Secara konstektual, komunikasi interpersonal digambarkan sebagai suatu komunikasi antara dua individu atau sedikit individu, yang mana saling berinteraksi, saling memberikan umpan balik satu sama lain. Namun, memberikan definisi konstektual saja tidak cukup untuk menggambarkan komunikasi interpersonal karena setiap interaksi antara satu individu dengan individu lain berbeda-beda.
             Arni Muhammad (2005:159) menyatakan bahwa “komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya”.
             Mulyana (2000: 73) menyatakan bahwa “komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya”.
              Dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal merupakan proses penyampaian informasi, pikiran dan sikap tertentu antara dua orang atau lebih yang terjadi pergantian pesan baik sebagai komunikan maupun komunikator dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian, mengenai masalah yang akan dibicarakan yang akhirnya diharapkan terjadi perubahan perilaku.
            Berdasarkan landasan teori diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu
a.       Apa itu komunikasi interpersonal?
b.      Apa saja jenis-jenis komunikasi interpersonal?
c.       Bagaimana cara penerapan dan pengembangan komunikasi interpersonal?
d.      bagaimana hubungan komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal?
e.       Apa ciri-ciri komunikasi interpersonal?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau non-verbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya.
 Beberapa definisi komunikasi interpersonal menurut para ahli Indonesia yaitu :
1.      Wiryanto
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator  dengan komunikan, komunikasi ini paling efektif mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang.
2.      Wahid
Komunikasi interpersonal adalah proses komunikasi yang melibatkan pribadi-pribadi (komunikator-komunikan) secara langsung dan utuh antara satu dengan yang yang lainnya dalam penyampaian dan penerima pesan.
3.      Arni Muhammad
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan seseorang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui baliknya.
4.      Johar Permana
Komunikasi interpersonal adalah suatu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain.
5.      Effendi
komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga.

Beberapa definisi komunikasi interpersonal menurut para ahli asing yaitu :
1.      Joseph A. Devito
Komunikasi antarpribadi sebagai The process of sending and receiving messages between two persons, or among a small group of persons, with some effect and some immediate feedback (proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang, atau diantara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika).

2.2 Ciri-ciri Komunkasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.        Pihak-pihak yang melakukan komunikasi berada dalam jarak yang dekat. Pihak yang dapat dikatakan melakukan komunikasi interpersonal harus tidak berada dalam jarak jauh melainkan saling berdekatan/face to face. Apabila salah satu lawan bicara menggunakan media dalam penyampaian pesan karena perbedaan jarak, itu tidak dapat dikatakan sebagai komunikasi interpersonal.
2.        Pihak-pihak yang berkomunikasi  mengirim dan menerima pesan secara spontan baik secara verbal maupun non verbal. Di dalam komunikasi interpersonal feed back yang diberikan oleh komunikan biasanya secara spontan begitu juga dengan tanggapan dari komunikator. Dengan respon yang diberikan secara spontan dapat mengurangi kebohongan salah satu lawan bicara dengan cara melihat gerak gerik ketika sedang berkomunikasi.
3.        Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab  para perserta komunikasi. Mutual understanding akan diperoleh dalam komunikasi interpersonal ini, apabila diantara kedua belah pihak dapat menjalankan dan menerapkan komunikasi ini dengan melihat syarat-syarat yang berlaku seperti, mengetahui waktu, tempat dan lawan bicara.
4.        Kedekatan hubungan pihak-pihak komunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan  atau respon nonverbal mereka, seperti  sentuhan, tatapan mata  yang ekspresif, dan jarak fisik yang dekat. Kita dapat membedakan seberapa dekat hubungan seseorang dengan lawan bicaranya, hal ini dapat dilihat dari respon yang diberikan. Misalnya kedekatan dalam berkomunikasi antara sepasang kekasih dengan sepasang persahabatan, melalui respon nonverbal kita dapat melihat mereka sepasang kekasih atau hanya teman biasa.

Meskipun setiap orang berhak mengubah topik  dalam pembicaraan, akan tetapi didalam kenyataannya komunikasi antarpersonal bisa saja didominasi oleh satu pihak misalnya komunikasi dosen-murid didominasi oleh dosen, komunikasi suami-istri didominasi oleh suami. Didalam komunikasi interpersonal sering kali kita mengganggap pendengaran dan penglihatan sebagai indera primer, padahal sentuhan dan penciuman juga sama pentingnya dalam menyampaikan pesan-pesan bersifat intim. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa komunikasi interpersonal sangat pontensial dalam hal membujuk lawan bicara kita.
Komunikasi interpersonal dikatakan lebih efektif dalam hal membujuk lawan bicara karena tanpa menggunakan media dalam penyampaian pesannya serta dapat langsung melihat reaksi dari lawan bicara. Komunikasi interpersonal sering dilakukan oleh semua orang dalam berhubungan dengan masyarakat luas.

Komunikasi interpersonal yaitu kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi ini masih terbagi menjadi dua jenis yaitu
a.              Komunikasi diadik (Dyadic communication)
Komunikasi diadik adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang. Misalkan Anda berkomunikasi dengan seseorang yang Anda temui di jalan. Atau Anda sedang menelpon seseorang yang lokasinya jauh dari Anda.
b.      Komunikasi triadik (Triadic communication)
Komunikasi triadik adalah komunikasi antarpribadi yang pelaku komunikasinya terdiri dari tiga orang, yaitu seorang komunikator dan dua orang komunikan.

Apabila dibandingkan dengan komunikasi triadik, maka komunikasi diadik lebih efektif, karena komunikator memusatkan perhatiannya kepada seorang komunikan sepenuhnya, sehingga ia dapat menguasai frame of reference komunikan sepenuhnya, juga umpan balik yang berlangsung, kedua faktor yang sangat berpengaruh terhadap efektif tidaknya proses komunikasi.

Devito (1997:259) dalam bukunya  mengatakan bahwa keberhasilan dalam menyampaikan informasi sangatlah ditentukan oleh sifat dan mutu hubungan diantara pribadi yang terlibat dan mengandung lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu: keterbukaan (opennes), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality).
1.        Keterbukaan
Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi antarpribadi. Pertama, komunikator antarpribadi yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Hal ini tidak berarti bahwa orang harus membuka semua riwayat tentang hidupnya namun harus ada kesediaan untuk mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut. Kedua mengacu pada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Aspek ketiga menyangkut kepemilikan perasaan dan pikiran. Artinya terbuka adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang orang lontarkan adalah memang miliknya dan harus dipertanggungjawabkan.
2.        Empati
Henry Backrack (dalam Devito, 1997:260) mendefinisikan empati sebagai kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu. Orang yang empati mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka di masa mendatang. Pengertian yang empati ini akan membuat seseorang lebih mampu menyesuaikan komunikasinya.


3.        Sikap Mendukung
Hubungan antarpribadi yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportivess). Sikap mendukung ditandai dengan sikap (1) deskriptif, bukan evaluatif, (2) spontan, bukan strategik, dan (3) provisional, bukan sangat yakin.
a)        Deskriptif adalah mempersepsikan suatu komunikasi sebagai  permintaan akan informasi atau uraian mengenai suatu kejadian tertentu dan tidak merasakannya sebagai ancaman. Sebaliknya sikap evaluatif seringkali membuat orang bersikap defensif.
b)        Spontan. Orang yang spontan dalam komunikasinya dan terus terang serta terbuka dalam mengutarakan pikirannya biasanya memperoleh reaksi yang sama. Sebaliknya, bila seseorang menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya, maka orangpun akan bereaksi secara defensif.
c)        Provisional. Bersikap provisional artinya bersikap tentatif dan berpikiran terbuka serta bersedia mendengar pandangan yang berlawanan dan bersedia mengubah posisi jika keadaan mengharuskannya. Bila seseorang bersikap yakin tak tergoyahkan dan berpikiran tertutup, akan mendorong perilaku defense pada diri pendengar.
4.        Sikap Positif
Sikap positif dalam komunikasi antarpribadi ada dua cara yaitu: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi.
a)        Sikap. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi antarpribadi. Pertama, komunikasi antarpribadi terbina jika orang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif.
b)        Dorongan positif umumnya berbentuk pujian atau  penghargaan, dan terdiri atas perilaku yang biasanya kita harapkan. Dorongan positif ini mendukung citra pribadi seseorang dan membuatnya merasa lebih baik.


5.        Kesetaraan
Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.
Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal atau hubungan emosional yang baik. Kegagalan komunikasi terjadi apabila isi pesan kita pahami, tetapi hubungan diantara komunikan menjadi rusak. Bila seseorang berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan dirinya, maka seseorang tersebut akan merasa gembira, dan terbuka. Sebaliknya bila ia berkumpul dengan orang-orang yang ia benci, maka itu akan membuatnya merasa tegang, resah, dan tidak enak. Dengan demikian seseorang tersebut akan menutup diri dan menghindari komunikasi atau ingin segera mengakhiri komunikasi tersebut (Rakhmat: 2003:119).
Tahun 1966, Elihu Katz dan Paul Lazarfeld mempublikasikan Personal Influence, yang menjelaskan hubungan antara komunikasi massa dan komunikasi interpersonal. Mereka menggambarkan komunikasi interpersonal sebagai variabel intervening (perantara) antara media massa dan perubahan perilaku. Hubungan lain antara komunikasi massa dan komunikasi interpersonal dapat dilihat pada pemikiran Everett Rogers dalam Difussion of Innovations (1962). Rogers menjelaskan antara peran yang saling melengkapi antara saluran media massa dan komunikasi interpersonal ketika seseorang memutuskan untuk menerima atau menolak inovasi.
Hubungan ketiga antara komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal dapat dilihat pada efek sosialisasi dari media massa. Media massa adalah salah satu sumber tempat orang belajar tentang masyarakat sekitarnya. Dalam hal ini media massa mempengaruhi cara orang berhubungan satu sama lain dalam tingkat interpersonal.


3.1 Kesimpulan

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari komunikasi interpersonal diatas adalah
1.      Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau non-verbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya.
Adapun definisi komunikasi interpersonal menurut para ahli sama-sama proses penyampaian pesan dari seorang terhadap yang lain yang dilakukan dengan tatap muka langsung atau tidak langsung.
2.      Adapun cirri-ciri dari komunikasi interpersonal adalah pihak-pihak yang melakukan komunikasi berada dalam jarak yang dekat, pihak-pihak yang berkomunikasi  mengirim dan menerima pesan secara spontan baik secara verbal maupun non verbal, keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab  para perserta komunikasi, dan kedekatan hubungan pihak-pihak komunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan  atau respon nonverbal mereka, seperti  sentuhan, tatapan mata  yang ekspresif, dan jarak fisik yang dekat.
3.      Komunikasi interpersonal dibagi atas dua jenis yaitu komunikasi diadik (Dyadic communication) dan komunikasi triadik (Triadic communication). Di dalam penerapan dan pengembangan komunikasi interpersonal maka menyampaikan informasi sangatlah ditentukan oleh sifat dan mutu hubungan diantara pribadi yang terlibat dan mengandung lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu: keterbukaan (opennes), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality).


3.2             Saran
1.  Kita harus memiliki sikap terbuka, hal ini berpengaruh dalam membentuk komunikasi interpersonal yang efektif. Sikap ini akan mengurangi perasaan curiga atau sikap tidak percaya terhadap individu lain saat berlangsungnya komunikasi interpersonal.
2.    Kita harus memelihara hubungan dan mengembangkan kedekatan atau keakraban melalui komunikasi interpersonal serta menjalin rasa cinta dan kasih sayang. Di samping cara demikian mengurangi rasa kesepian atau rasa depresi, komunikasi interpersonal bertujuan membagi dan meningkatkan rasa bahagia yang pada akhirnya mengembangkan perasaan positif tentang diri kita sendiri. Kita diajari tidak boleh iri, dengki, dendam, saling fitnah dan saling bunuh; kita semua akan mati dan dikuburkan orang lain.














http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=makalah+cara+penerapan+komunikasi+interpersonal +dalam+komunikasi+massa&source=web&cd=4&cad=rja&ved=0CE0QFjAD&url=http%3A%2F%2Fblog.ub.ac.id%2Fandimudj%2Ffiles%2F2012%2F02%2FTEORI-TEORI-KOMUNIKASI.doc&ei=txkZUdO4GsTQrQeA4IHoAg&usg=AFQjCNFVs3SCIfE1BJsdEfDKmvUXeRBHOw&bvm=bv.42080656,d.bmk, (Makalah, diakses tanggal 11 februari 2013)
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pe_033116_chapter2.pdf (Jurnal, diakses tanggal 11 februari 2013)
http://eprints.uny.ac.id/8975/3/bab%202%20-08402244041.pdf (Jurnal, diakses tanggal 11 februari 2013)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar