BAB I
PENDAHULUAN
Secara konstektual, komunikasi
interpersonal digambarkan sebagai suatu komunikasi antara dua individu atau
sedikit individu, yang mana saling berinteraksi, saling memberikan umpan balik
satu sama lain. Namun, memberikan definisi konstektual saja tidak cukup untuk
menggambarkan komunikasi interpersonal karena setiap interaksi antara satu
individu dengan individu lain berbeda-beda.
Arni Muhammad (2005:159)
menyatakan bahwa “komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi
diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara
dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya”.
Mulyana (2000: 73) menyatakan
bahwa “komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti
suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya”.
Dapat disimpulkan bahwa
komunikasi interpersonal merupakan proses penyampaian informasi, pikiran dan
sikap tertentu antara dua orang atau lebih yang terjadi pergantian pesan baik
sebagai komunikan maupun komunikator dengan tujuan untuk mencapai saling
pengertian, mengenai masalah yang akan dibicarakan yang akhirnya diharapkan
terjadi perubahan perilaku.
Berdasarkan landasan teori diatas
maka rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu
a. Apa
itu komunikasi interpersonal?
b. Apa
saja jenis-jenis komunikasi interpersonal?
c. Bagaimana
cara penerapan dan pengembangan komunikasi interpersonal?
d. bagaimana
hubungan komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal?
e. Apa
ciri-ciri komunikasi interpersonal?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau
non-verbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi
yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat,
guru-murid dan sebagainya.
Beberapa definisi komunikasi interpersonal
menurut para ahli Indonesia yaitu :
1. Wiryanto
Komunikasi
interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi ini paling efektif
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang.
2. Wahid
Komunikasi
interpersonal adalah proses komunikasi yang melibatkan pribadi-pribadi
(komunikator-komunikan) secara langsung dan utuh antara satu dengan yang yang
lainnya dalam penyampaian dan penerima pesan.
3. Arni
Muhammad
Komunikasi interpersonal
adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan seseorang lainnya
atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui baliknya.
4. Johar
Permana
Komunikasi
interpersonal adalah suatu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang
lain.
5. Effendi
komunikasi
interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif
dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya
yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator
mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga.
Beberapa
definisi komunikasi interpersonal menurut para ahli asing yaitu :
1. Joseph
A. Devito
Komunikasi antarpribadi sebagai The
process of sending and receiving messages between two persons, or among a small
group of persons, with some effect and some immediate feedback (proses pengiriman dan penerimaan
pesan-pesan antara dua orang, atau diantara sekelompok kecil orang-orang,
dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika).
2.2 Ciri-ciri Komunkasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Pihak-pihak yang melakukan komunikasi berada dalam
jarak yang dekat. Pihak yang dapat dikatakan melakukan
komunikasi interpersonal harus tidak berada dalam jarak jauh melainkan saling
berdekatan/face to face. Apabila
salah satu lawan bicara menggunakan media dalam penyampaian pesan karena
perbedaan jarak, itu tidak dapat dikatakan sebagai komunikasi interpersonal.
2.
Pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan
menerima pesan secara spontan baik secara verbal maupun non verbal. Di dalam
komunikasi interpersonal feed back yang diberikan oleh komunikan biasanya
secara spontan begitu juga dengan tanggapan dari komunikator. Dengan respon
yang diberikan secara spontan dapat mengurangi kebohongan salah satu lawan
bicara dengan cara melihat gerak gerik ketika sedang berkomunikasi.
3.
Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab
para perserta komunikasi. Mutual
understanding akan diperoleh dalam komunikasi interpersonal ini,
apabila diantara kedua belah pihak dapat menjalankan dan menerapkan komunikasi
ini dengan melihat syarat-syarat yang berlaku seperti, mengetahui waktu, tempat
dan lawan bicara.
4.
Kedekatan hubungan pihak-pihak komunikasi akan
tercermin pada jenis-jenis pesan atau respon nonverbal mereka,
seperti sentuhan, tatapan mata yang ekspresif, dan jarak fisik yang
dekat. Kita dapat
membedakan seberapa dekat hubungan seseorang dengan lawan bicaranya, hal ini
dapat dilihat dari respon yang diberikan. Misalnya kedekatan dalam
berkomunikasi antara sepasang kekasih dengan sepasang persahabatan, melalui respon
nonverbal kita dapat melihat mereka sepasang kekasih atau hanya teman biasa.
Meskipun
setiap orang berhak mengubah topik dalam pembicaraan, akan tetapi didalam
kenyataannya komunikasi antarpersonal bisa saja didominasi oleh satu pihak
misalnya komunikasi dosen-murid didominasi oleh dosen, komunikasi suami-istri
didominasi oleh suami. Didalam komunikasi interpersonal sering kali kita
mengganggap pendengaran dan penglihatan sebagai indera primer, padahal sentuhan
dan penciuman juga sama pentingnya dalam menyampaikan pesan-pesan bersifat
intim. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa komunikasi interpersonal sangat
pontensial dalam hal membujuk lawan bicara kita.
Komunikasi
interpersonal dikatakan lebih efektif dalam hal membujuk lawan bicara karena
tanpa menggunakan media dalam penyampaian pesannya serta dapat langsung melihat
reaksi dari lawan bicara. Komunikasi interpersonal sering dilakukan oleh semua
orang dalam berhubungan dengan masyarakat luas.
Komunikasi interpersonal yaitu
kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi ini masih terbagi
menjadi dua jenis yaitu
a.
Komunikasi
diadik (Dyadic
communication)
Komunikasi
diadik adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang. Misalkan Anda berkomunikasi
dengan seseorang yang Anda temui di jalan. Atau Anda sedang menelpon seseorang
yang lokasinya jauh dari Anda.
b. Komunikasi
triadik (Triadic communication)
Komunikasi triadik adalah
komunikasi antarpribadi yang pelaku komunikasinya terdiri dari tiga orang,
yaitu seorang komunikator dan dua orang komunikan.
Apabila dibandingkan
dengan komunikasi triadik, maka komunikasi diadik lebih efektif, karena
komunikator memusatkan perhatiannya kepada seorang komunikan sepenuhnya,
sehingga ia dapat menguasai frame of
reference komunikan sepenuhnya, juga umpan balik yang berlangsung, kedua
faktor yang sangat berpengaruh terhadap efektif tidaknya proses komunikasi.
Devito (1997:259) dalam bukunya mengatakan bahwa keberhasilan dalam menyampaikan informasi sangatlah
ditentukan oleh sifat dan mutu hubungan diantara pribadi yang terlibat
dan mengandung lima kualitas umum
yang dipertimbangkan yaitu: keterbukaan (opennes),
empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality).
1.
Keterbukaan
Kualitas
keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi antarpribadi.
Pertama, komunikator antarpribadi yang efektif harus terbuka kepada orang yang
diajaknya berinteraksi. Hal ini tidak berarti bahwa orang harus membuka semua
riwayat tentang hidupnya namun harus ada kesediaan untuk mengungkapkan
informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut.
Kedua mengacu pada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap
stimulus yang datang. Aspek ketiga menyangkut kepemilikan perasaan dan pikiran.
Artinya terbuka adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang orang lontarkan
adalah memang miliknya dan harus dipertanggungjawabkan.
2.
Empati
Henry
Backrack (dalam Devito, 1997:260) mendefinisikan empati sebagai kemampuan
seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat
tertentu, dari sudut pandang orang lain itu. Orang yang empati mampu memahami
motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan
dan keinginan mereka di masa mendatang. Pengertian yang empati ini akan membuat
seseorang lebih mampu menyesuaikan komunikasinya.
3.
Sikap Mendukung
Hubungan
antarpribadi yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung
(supportivess). Sikap mendukung ditandai dengan sikap (1) deskriptif, bukan
evaluatif, (2) spontan, bukan strategik, dan (3) provisional, bukan sangat
yakin.
a)
Deskriptif adalah mempersepsikan suatu
komunikasi sebagai permintaan akan
informasi atau uraian mengenai suatu kejadian tertentu dan tidak merasakannya
sebagai ancaman. Sebaliknya sikap evaluatif seringkali membuat orang bersikap
defensif.
b)
Spontan. Orang yang spontan dalam
komunikasinya dan terus terang serta terbuka dalam mengutarakan pikirannya
biasanya memperoleh reaksi yang sama. Sebaliknya, bila seseorang menyembunyikan
perasaannya yang sebenarnya, maka orangpun akan bereaksi secara defensif.
c)
Provisional. Bersikap provisional artinya bersikap tentatif dan berpikiran terbuka serta
bersedia mendengar pandangan yang berlawanan dan bersedia mengubah posisi jika
keadaan mengharuskannya. Bila seseorang bersikap yakin tak tergoyahkan dan
berpikiran tertutup, akan mendorong perilaku defense pada diri pendengar.
4.
Sikap Positif
Sikap
positif dalam komunikasi antarpribadi ada dua cara yaitu: (1) menyatakan sikap
positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita
berinteraksi.
a)
Sikap. Sikap positif mengacu pada
sedikitnya dua aspek dari komunikasi antarpribadi. Pertama, komunikasi
antarpribadi terbina jika orang memiliki sikap positif terhadap diri mereka
sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat
penting untuk interaksi yang efektif.
b)
Dorongan positif umumnya berbentuk
pujian atau penghargaan, dan terdiri
atas perilaku yang biasanya kita harapkan. Dorongan positif ini mendukung citra
pribadi seseorang dan membuatnya merasa lebih baik.
5.
Kesetaraan
Komunikasi
antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada
pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga,
dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk
disumbangkan.
Komunikasi
yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal atau hubungan emosional
yang baik. Kegagalan komunikasi terjadi apabila isi pesan kita pahami, tetapi
hubungan diantara komunikan menjadi rusak. Bila seseorang berkumpul dalam satu
kelompok yang memiliki kesamaan dengan dirinya, maka seseorang tersebut akan
merasa gembira, dan terbuka. Sebaliknya bila ia berkumpul dengan orang-orang
yang ia benci, maka itu akan membuatnya merasa tegang, resah, dan tidak enak.
Dengan demikian seseorang tersebut akan menutup diri dan menghindari komunikasi
atau ingin segera mengakhiri komunikasi tersebut (Rakhmat: 2003:119).
Tahun
1966, Elihu Katz dan Paul Lazarfeld mempublikasikan Personal Influence, yang
menjelaskan hubungan antara komunikasi massa dan komunikasi interpersonal.
Mereka menggambarkan komunikasi interpersonal sebagai variabel intervening
(perantara) antara media massa dan perubahan perilaku. Hubungan lain antara
komunikasi massa dan komunikasi interpersonal dapat dilihat pada pemikiran Everett
Rogers dalam Difussion of Innovations (1962). Rogers menjelaskan antara peran yang
saling melengkapi antara saluran media massa dan komunikasi interpersonal
ketika seseorang memutuskan untuk menerima atau menolak inovasi.
Hubungan
ketiga antara komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal dapat dilihat
pada efek sosialisasi dari media massa. Media massa adalah salah satu sumber
tempat orang belajar tentang masyarakat sekitarnya. Dalam hal ini media massa
mempengaruhi cara orang berhubungan satu sama lain dalam tingkat interpersonal.
3.1 Kesimpulan
Beberapa
hal yang dapat disimpulkan dari komunikasi interpersonal diatas adalah
1. Komunikasi interpersonal adalah
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau
non-verbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi
yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat,
guru-murid dan sebagainya.
Adapun definisi
komunikasi interpersonal menurut para ahli sama-sama proses penyampaian pesan
dari seorang terhadap yang lain yang dilakukan dengan tatap muka langsung atau
tidak langsung.
2. Adapun
cirri-ciri dari komunikasi interpersonal adalah pihak-pihak yang melakukan
komunikasi berada dalam jarak yang dekat, pihak-pihak yang berkomunikasi
mengirim dan menerima pesan secara spontan baik secara verbal maupun non verbal,
keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para perserta komunikasi, dan
kedekatan hubungan pihak-pihak komunikasi akan tercermin pada jenis-jenis
pesan atau respon nonverbal mereka, seperti sentuhan, tatapan
mata yang ekspresif, dan jarak fisik yang dekat.
3. Komunikasi
interpersonal dibagi atas dua jenis
yaitu komunikasi diadik (Dyadic
communication) dan komunikasi triadik (Triadic communication). Di dalam
penerapan dan pengembangan komunikasi interpersonal maka menyampaikan informasi sangatlah ditentukan oleh sifat
dan mutu hubungan diantara pribadi yang terlibat dan mengandung lima kualitas umum yang dipertimbangkan
yaitu: keterbukaan (opennes), empati
(empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality).
3.2
Saran
1. Kita
harus memiliki sikap terbuka, hal ini berpengaruh dalam membentuk komunikasi
interpersonal yang efektif. Sikap ini akan mengurangi perasaan curiga atau
sikap tidak percaya terhadap individu lain saat berlangsungnya komunikasi
interpersonal.
2. Kita harus memelihara hubungan
dan mengembangkan kedekatan atau keakraban melalui komunikasi interpersonal
serta menjalin rasa cinta dan kasih sayang. Di samping cara demikian mengurangi
rasa kesepian atau rasa depresi, komunikasi interpersonal bertujuan membagi dan
meningkatkan rasa bahagia yang pada akhirnya mengembangkan perasaan positif
tentang diri kita sendiri. Kita diajari tidak boleh iri, dengki, dendam, saling
fitnah dan saling bunuh; kita semua akan mati dan dikuburkan orang lain.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=makalah+cara+penerapan+komunikasi+interpersonal
+dalam+komunikasi+massa&source=web&cd=4&cad=rja&ved=0CE0QFjAD&url=http%3A%2F%2Fblog.ub.ac.id%2Fandimudj%2Ffiles%2F2012%2F02%2FTEORI-TEORI-KOMUNIKASI.doc&ei=txkZUdO4GsTQrQeA4IHoAg&usg=AFQjCNFVs3SCIfE1BJsdEfDKmvUXeRBHOw&bvm=bv.42080656,d.bmk,
(Makalah, diakses tanggal 11 februari 2013)
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pe_033116_chapter2.pdf
(Jurnal, diakses tanggal 11 februari 2013)
http://eprints.uny.ac.id/8975/3/bab%202%20-08402244041.pdf
(Jurnal, diakses tanggal 11 februari 2013)
http://www.surplusindonesia.com/2012/02/training-motivasi-jenis-komunikasi.html
(Artikel, diakses tanggal 11 februari 2013)
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=hubungan+komunikasi+massa+dengan+komunikasi+interpersonal&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CEAQFjAC&url=http%3A%2F%2Fkk.mercubuana.ac.id%2Ffiles%2F61018-12-148216077834.doc&ei=_H0ZUbPjIImSiQevn4Eg&usg=AFQjCNEI5b_tP1Ro1IImf62iLKs-V4kXjQ&bvm=bv.42080656,d.bmk
(Makalah, diakses tanggal 12 februari 2013)